GOJURYU KARATEDO SHINBUKAN INDONESIA (GOKASI)

GOJURYU KARATEDO SHINBUKAN INDONESIA (GOKASI)


Senin, 03 Oktober 2011

UJIAN DAN GASHUKU GOKASI TANGERANG

Alhamdulillah pada tanggal 24 dan 25 September 2011 telah dilaksanakan ujian kenaikan tingkat dan gashuku Gokasi Tangerang yang dilaksanakan di Dojo Griya Dasana BSD Tangerang.

Ujian kenaikan tingkat di laksanakan pada hari Sabtu tanggal 24 September 2011 dan Gashuku dilaksanakan pada hari Ahad tanggal 25 September 2011.

Alhamdulillah semua acara berjalan dengan lancar dan selamat, semua peserta dapat mengikuti semua kegiatan dengan disiplin.

Rabu, 21 September 2011

“Seorang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada seorang mukmin yang lemah dalam segala kebaikan. Peliharalah apa-apa yang menguntungkan kamu dan mohonlah pertolongan Allah, dan jangan lemah semangat (patah hati). Jika ditimpa suatu musibah janganlah berkata, “Oh andaikata aku tadinya melakukan itu tentu berakibat begini dan begitu”, tetapi katakanlah, “Ini takdir Allah dan apa yang dikehendaki Allah pasti dikerjakan-Nya.” Ketahuilah, sesungguhnya ucapan: “andaikata” dan “jikalau” membuka peluang bagi (masuknya) karya (kerjaan) setan.” (HR. Muslim)

Senin, 19 September 2011

SUMPAH KARATE

SUMPAH KARATE
[1] Sanggup Memelihara Kepribadian
Seorang Karateka berjiwa ksatria, sportif, berbudi pekerti luhur, tidak sombong dan rendah hati
[2] Sanggup Patuh Pada Kejujuran
Seorang Karateka pantang berbohong, jujur pada diri sendiri dan orang lain, sehingga dapat dipercaya semua orang.

[3] Sanggup Mempertinggi Prestasi
Sesuai tingkatan sabuk, seorang Karateka harus dapat meningkatkan kemampuan diri dari segi teknik, fisik dan keilmuan serta filosofi Karate-Do. Bagi para atlet harus rajin berlatih agar mampu meningkatkan prestasi yang sudah diraih.
[4] Sanggup Menjaga Sopan Santun
Karateka adalah figur yang memiliki etika dalam kehidupan sehari-hari, baik di perguruan, pekerjaan dan pergaulan di masyarakat. Menghormati dan menghargai sesama Karateka (yunior, setara dan senior) maupun kepada orang lain.
Sebagaimana dinasihatkan Gichin Funakoshi: “Tanpa sopan santun kau tidak akan bisa berlatih Karate-Do. Hal ini tidak hanya berlaku selama latihan saja namun juga dalam hidupmu sehari-hari.”

[5] Sanggup Menguasai Diri
Seorang Karateka yang menjiwai Karate-Do akan mampu mengendalikan emosinya. Lebih memilih menyelesaikan masalah dengan cara musyawarah daripada kepalan tangan. Selalu menghindari perkelahian daripada menimbulkan masalah apalagi mencederai orang lain. Teknik Karate hanya digunakan saat keadaan benar-benar memaksa dan tak ada jalan lain untuk menghindar.

Gichin Funakoshi mengingatkan:
untuk mendapat seratus kemenangan dalam seratus pertarungan bukanlah kemampuan yang tertinggi. Untuk menaklukkan lawan tanpa bertarung adalah kemampuan yang tertinggi.


Sebuah renungan
Sumpah Karate diucapkan saat upacara tradisi Karate, di awal dan akhir latihan.
Jika latihan dua kali dalam seminggu, berarti seminggu empat kali mengucap sumpah.
Dalam sebulan, berarti enam belas kali mengucap sumpah.
Sebagai Karateka, apakah sikap dan tingkah laku kita sudah sesuai dengan sumpah yang kita ucapkan ratusan bahkan ribuan kali selama kita berlatih Karate?

Tingkatan sumpah lebih tinggi tanggungjawabnya dari sekedar ikrar dan janji.
Sumpah, mudah diucapkan, tapi tak semua orang bisa melaksanakan.

Rabu, 31 Agustus 2011

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1432 H / 2011 M

Kami keluarga besar GOKASI Tangerang mengucapkan "Selamat Hari Raya Idul Fitri 1432 H, Mohon maaf lahir dan batin, Selalu semangat Osh..."

Senin, 04 Juli 2011

SEJARAH GOJU RYU

SEJARAH GOJU RYU
Karate aliran Goju Ryu adalah salah satu dari 4 aliran besar Karate didunia, yaitu Shotokan, Wado Ryu, dan Shito Ryu. Goju ryu yang terdiri dari huruf kanji “ GO “ yang berarti keras dan “ JU “ yang berarti lembut merupakan aliran keras dan lembut. Aliran Goju Ryu ini didirikan oleh Choyun Miyagi, salah satu murid dari Kanryo Higaonna, seorang ahli Karate dengan gaya Naha Te ( selatan )
Setelah berlatih belasan tahun di Dojo Kanryo Higaonna, Choyun Miyagi melakukan napak tilas keilmuan gurunya kedaerah cina, disana ia banyak berlatih kungfu cina, diantaranya jurus bangau dan Pat Kwa. Dengan mensintesiskan seluruh keilmuannya, Choyun Miyagi berhasil menciptakan Goju Ryu, yang diilhami dari sajak cina yang berbunyi “ segala sesuatu didunia ini bernafas dengan keras dan lembut “
Goju ryu merupakan perpaduan dari gaya keras karate Okinawa daerah Naha dan gaya lembut dari kungfu cina. Perpaduan ini menghasilkan suatu kekuatan yang sangat besar, sehingga pada zaman itu, Choyun Miyagi menjadi ahli Karate yang kuat, terbukti dalam setiap pertarungannya, lawannya tak pernah dapat melihat pukulan Miyagi.
Goju ryu berkembang dengan pesat didunia dan menjadi aliran besar. Banyak sekali karateka – karateka Goju Ryu yang menjuarai setiap pertandingan, termasuk pertandingan KATA, dimana jurus – jurus Goju Ryu sangat indah dan kuat.

Minggu, 29 Mei 2011

Gelar Kejuaraan Karate Antar Dojo Kab. Tangerang

Gelar Kejuaraan Karate Antar Dojo By redaksi Radar Banten
Rabu, 25-Mei-2011, 09:32:53

TIGARAKSA - Pembinaan kara¬teka secara berke¬sinam¬bungan menjadi kunci sukses pres¬tasi Pengcab Forki Kabupaten Tange¬rang selama ini. Hal itulah yang coba dipertahankan dengan menggelar Kejuaraan Karate antar Dojo Forki Kabupaten Tange-rang, Sabtu, 28 Mei 2011 di GOR Islamic Village.


Kejuaran ini akan diikuti 24 Dojo se-Kabupaten Tangerang dengan totak 210 karateka. Pada kejuaraan yang merupakan agenda kegiatan Pengcab Forki Kabupaten Tange¬rang pimpinan Dedi Kusnadi ini, karateka peme¬nang dari 13 kelas yang dilom¬bakan akan men¬dapat hadiah uang pembinaan senilai total Rp 11,7 juta.
Lebih jauh, Dedi menyatakan, kejuaraan kali ini diharapkan bisa meningkatkan kompetensi atlet karate Kabupaten Tangerang untuk menghadapi persaingan di level Provinsi Banten maupun yang lebih tinggi. Makanya, pada kejuaraan kali ini batasan umur diterapkan agar terjadi kompetisi ketat diantara atlet.
Pada kejuaraan kali ini batasan umurnya minimal 16 tahun dan maksimal 23 tahun. “Kita ingin mengakomodir adanya persai¬ngan ketat tapi sehat di antara karateka senior dan junior. Bata¬san umur ini setidaknya juga mem¬berikan gambaran setiap at¬let harus tetap meningkatkan kemampuannya,” jelas Dedi.
Hal tersebut diamini Ketua Harian Pengcab Forki Kabupaten Tange¬rang Amir Mahmud, yang mengi¬nginkan kejuaran menjadi ajang buat peningkatan prestasi kareteka junior dan senior Kabu-paten Tangerang. “Pemain senior yang sudah mapan harus terus memom¬pa kemampuan agar terus berpres¬tasi dan tak terkejar junior. Semen¬tara atlet junior harus berlatih keras untuk bisa mengejar senior¬nya,” tambah Dedi.
Kejuaraan ini, diakui Zaki Ah¬mad, pelatih karate Kabupaten Tangerang, sangat tepat untuk terus mengasah semangat kom¬petisi antar-karateka Kabupaten Tangerang. Karena jika semangat ini tetap tumbuh, Zaki yakin apa gelar juara umum Porprov dan Sir¬kuit Karate Banten dapat diting-katkan. “Selain latihan, karateka wa¬jib memiliki jam terbang yang ting¬gi,” tandas Zaki. (apw/rbnn/esl)

Selasa, 24 Mei 2011

Sejarah Berdirinya Dojo GOKASI Tangerang

Awal berdirinya Dojo Gokasi di SDN Kampung Bambu III Dasana Indah Tangerang mulai berdiri sejak tahun 1998 didirikan oleh Sempai Sumardi dan diresmikan Oleh Bp. Ismet setelah berdiri Dojo aktif sampai dengan tahun 2005 dan vakum selama tiga tahun.

Kemudian Sempai Ramdan dan Sempai Martin mengaktifkan kembali kegiatan di Dojo tersebut pada tanggal 23 Agustus 2008 dan masih aktif sampai sekarang.

Demikianlah sejarah singkat yang saya dapat mengenai awal berdirinya Dojo Gokasi di SDN Kampung Bambu III Dasana Indah Tangerang.

Wassalam

Oki Saepuji, AMd.

Senin, 23 Mei 2011

Sejarah singkat GOKASI Tangerang

Awal bergabungnya saya di GOKASI adalah ditahun 1991 waktu itu saya masih duduk di bangku SMP dan pada saat itu GOKASI Adalah singkatan dari Gojuryu Karatedo Seluruh Indonesia dan sekarang berubah menjadi Gojuryu Karatedo Shinbukan Indonesia.

Pada saat itu kami berlatih di Perumahan Binong Permai dengan pelatih Senpai Dodi Rochadi Pada saat itu beliau menyandang DanII sabuk hitam, sekarang menjabat Wkl. KDG/ Pelaksana Harian di DPP GOKASI.

Namun pada saat itu karena kesibukan pekerjaan dan jarak tempuh yang cukup jauh karena Senpai Dodi tinggal di Jakarta dan harus pulang pergi Jakarta-Tangerang dua kali sepekan dan juga jumlah peserta yang semakin menurun karena pada saat itu saja juga harus ikut nenek saya maka latihan kami di Binong Permai hanya berjalan sekitar dua tahun saja.

Dan di bulan Mei Tahun 2011 ini saya baru bergabung kembali dengan GOKASI di Dojo SDN Kampung Bambu III di Dasana Indah dengan Senpai Ramdan. Sudah 18 Tahun baru bertemu kembali.

Saya sangat bersukur Bisa bertemu kembali dengan GOKASI karena dari GOKASI inilah yang sedikit banyak memberikan karakter dalam kehidupan saya, bagi saya Karate bukan hanya olahraga beladiri tetapi karate adalah salah satu desah nafas saya dalam menjalani kehidupan ini.

Osh, Salam hormat saya untuk semua keluarga besar GOKASI yang telah ikut memberikan andil dalam kehidupan saya.


Wassalam

Oki Saepuji, AMd.